Selasa, 25 Maret 2008

Profil Pulau Abang

KONDISI GEOGRAFIS

Lokasi yang menjadi subyek Critc adalah kawasan perairan Pulau Abang Kecil yang termasuk kedalam wilayah Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau. Di Pulau ini terdapat tiga dusun yaitu Dusun Pulau Abang, Air Saga dan Dusun Pulau Petong dengan pusat Kelurahannya terletak di P. Abang Kecil. Dusun – dusun tersebut berada pada kecamatan Galang yang secara geografis terletak pada 0o25’ – 1o08’ Lintang Utara, 104o00’ – 04o24’ Bujur Timur .

Gambar 1. Peta Kota Batam

Kelurahan Pulau Abang sebagai Lokasi COREMAP II Kota Batam berbatasan dengan:
- Sebelah Utara ; P. Setokok Kecamatan Bulang
- Sebelah Selatan ; Subang Mas
- Sebelah Barat ; Selat Malaka
- Sebelah Timur ; Subang Mas
Gambar 2. Lokasi COREMAP (Pulau Abang)

Pulau Abang Kecil mempunyai luas lebih kurang 6,003 Km persegi, dengan variasi perbukitan, tanah terdiri dari batu granit dan liat. Pulau ini dikelilingi oleh beberapa pulau kecil seperti pulau Petong, Pulau Dedap, Pulau Hantu. Pulau Pengerlap, Pulau Kelapa dan Pulau Abang Besar. Sebagian kecil pantai masih dijumpai ekosistem Mangrove, terutama di bagian utara.

Pemukiman penduduk di Dusun Pulau Abang yang terletak di bagian Barat lebih padat jika dibandingkan dengan Dusun Air Saga yang terletak di bagian Utara.
Topografi yang terjal di Pulau Abang Kecil, menyebabkan sebagian besar lokasi perumahan penduduk terletak di sekitar pantai. Pola pemukiman ini berbentuk memanjang (linier) mengikuti garis pantai.

Pulau Abang Kecil merupakan pusat Kelurahan Pulau Abang yang dapat ditempuh + 60 menit dari ibukota kecamatan Galang dengan menggunakan transportasi berupa motor tempel (pompong).

Iklim di Kelurahan P. Abang secara umum tidak berbeda dengan iklim Kota Batam yang beriklim tropis. Temperatur rata-rata berkisar antara terendah 29 ’C dan tertinggi sekitar 30 ’C dengan kelembaban sekitar 80-90%. Dalam satu tahun terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desember merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi dan bulan Mei dengan curah hujan terendah. Dipengaruhi oleh empat musim angin,yaitu angin utara, timur, selatan dan barat. Musim utara berlangsung dari bulan Desember sampai Februari, musim angin timur mulai Maret hingga Juni. Sedangkan selatan dari Juli sampai Agustus dan musim barat dari bulan September hingga November dengan sesekali sering terjadi pergeseran waktu.

MONOGRAFI KELURAHAN PULAU ABANG
Berdasarkan data statistik Kota Batam, sampai dengan bulan Juli 2006 untuk wilayah Kecamatan Galang yang mempunyai 8 (delapan) Kelurahan memiliki jumlah penduduk yang dirinci per kelurahan sebagai berikut :
1. Kelurahan Pulau Abang sebanyak : 1.488 Jiwa (10.64%)
2. Kelurahan Karas sebanyak : 2.528 Jiwa (18.08%)
3. Kelurahan Sijantung sebanyak : 1. 643 Jiwa ( 11.75%)
4. Kelurahan Sembulang sebanyak : 1.819 Jiwa (13.00%)
5. Kelurahan Rempang Cate sebanyak : 2.528 Jiwa (18.08%)
6. Kelurahan Subang Mas sebanyak : 733 Jiwa ( 5.24%)
7. Kelurahan Galang Baru sebanyak : 2.537 Jiwa ( 18.14%)
8. Kelurahan Air Raja : 772 Jiwa (5.52%)

Di Kelurahan Pulau Abang yang menjadi lokasi penelitian memiliki jumlah Rumah tangga (RT) sebanyak 411 KK dengan jumlah rumah tangga nelayan sebanyak 350 KK dan dengan jumlah nelayan sebanyak 649 jiwa sedangkan yang lainnya mempunyai mata pencaharian beragam seperti sebagain kecil bertani, TNI, PNS, dan lain-lain. Dari jumlah penduduk sebanyak 1.488 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 704 jiwa dan wanita 744 jiwa.
Sebagaimana Kelurahan – kelurahan Pesisir lainnya di Kepulauan Riau, mayoritas penduduk yang menghuni Pulau Abang merupakan Etnis Melayu dan menganut agama islam (90%). Disamping itu dijumpai juga Etnis lain seperti Jawa, Buton, Flores dan Keturunan Tionghoa yang jumlahnya relatif kecil. Khusus Etnis keturunan Tionghoa, walaupun jumlahnya sangat sedikit namun sangat dominan didalam menentukan perekonomian wilayah ini. Mereka mempunyai berbagai aset yang penting untuk kegiatan perikanan seperti misalnya pabrik Es, pompong, alat tangkap dan pemasok kebutuhan sehari – hari. Sementara suku jawa, Buton dan Flores banyak bergerak disektor perikanan sebagai nelayan seperti suku melayu.
Untuk mendorong Motivasi dan Inovasi masyarakat, peran beberapa tokoh atau orang – orang yang menjadi panutan cukup dominan. Dari beberapa tokoh – tokoh tersebut yang paling berperan dan dihormati oleh masyarakat adalah tokoh agama, tokoh masyarakat informal, kepala Kelurahan dan tokoh pendidik. Pada kehidupan sehari – hari di masyarakat masih dijumpai semangat kebersamaan dan gotong royong. Bentuk – bentuk kegiatan bersama yang sering dilakukan adalah dalam bentuk kegiatan bersih lingkungan, pelaksanaan kegiatan perkawinan, kematian dan lain – lain. Dalam kegiatan – kegiatan adat biasanya yang dipakai adalah adat Melayu.
Dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat di Dusun Pulau Abang pada umumnya hanya sampai di tingkat Sekolah Dasar yaitu sebanyak 73,02 %, Pesantren dan SMEA masing masing 1,59 %, dan yang lainnya tidak pernah sekolah sebanyak 23,81 %.
Sebahagian besar mata pencarian penduduk di Pulau Abang tersebut adalah nelayan, disamping sebagai nelayan tangkap masyarakat juga mempunyai pekerjaan sampingan yang sangat beragam untuk pemenuhan
kebutuhan hidup sehari – hari, alat tangkap yang sering digunakan adalah pancing, jaring, bubu, kelong, rawai, candit dan lain – lain.Transportasi yang digunakan masyarakat pada umumnya adalah Perahu tanpa motor, perahu motor (outer board engine) dan pompong (onboard engine).

Pembentukan Kepengurusan LPM

Pulau Abang, 21 Maret 2008

25 orang Berkumpul di kantor Kelurahan Pulau Abang dalam rangka pembentukan kepengurusan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat). Tokoh masyarakat, RW, RT dan pemuda turut hadir pada pembentukan LPM tersebut. LPM memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat di kelurahan Pulau Abang.

Profil Pulau Abang

Selamat Datang di Situs Pulau Abang !